Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 859



Beb 859

Angin laut bertiup dan bulu kuduk Sandy berdiri.

Dulu dia hanya tahu menjalankan tugas yang diberikan oleh Harvey, tetapi tidak tahu ada banyak hal yang terjadi di baliknya. Kesulitan macam apa yang telah dialami oleh Harvey?

Selain ketidakharmonisan keluarga, ada juga persaingan dan tipu muslihat yang terjadi di tempat kerja.

“Bos, apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Sandy.

Harvey menatap tajam dan berkata dengan dingin, “Beri tahu Chandra kalau dia nggak perlu sungkan. Anggaplah kapal ini sebagai rumahnya sendiri. Hancurkan apa yang perlu dihancurkan. Aku akan membuat orang itu tahu kalau 680 miliar itu nggak mudah didapat.”

Harvey membuang puntung rokok ke laut dan ekspresinya di balik topengnyal menjadi makin muram. “Karena dia sudah mengambil punyaku, dia harus mengembalikan dengan bunganya juga.”

Mata Sandy bersinar. Ini rencana yang hebat!

Selama beberapa hari ini, Harvey sudah mengetahui jumlah orang yang dimiliki lawan di kapal. Mereka pasti akan unggul kalau mulai bertindak sekarang.

Meski lawan mencari bantuan tercepat, butuh lebih dari enam jam, dan pada saat itu, orang–orang Harvey sudah pasti sudah pergi.

Meski lawan menduga kalau ini adalah perbuatan Harvey, tetapi tidak ada bukti yang jelas.

Di tengah malam yang gelap, Harvey berkata dengan tegas, “Biarkan mereka bersenang–senang dengan sepenuh hati malam ini!”

Harvey masuk ke dalam ruangan dan bertanya dengan penuh perhatian, Gimana keadaannya?”

Nggak terlalu baik. Tubuh nona ini sudah lemah, jadi obat penenang seperti lui nggak boleh diberikan sembarangan padanya.”

Harvey berpikir dia sendiri saja sampai sakit parah karena menahannya. Kalau Selena mengalami hal yang sama, kondisinya akan menjadi makin parah.

“Apa nggak ada cara yang lebih baik?”

Dokter menatapnya dengan marah. “Bukannya kamu seorang pria? Apa aku harus mengajarkan gimana caranya? Aku benar–benar nggak mengerti dengan anak muda seperti kalian, satu per satu kayak orang sakit saja. Aku nggak punya cara lain lagi.” Please check at N/ôvel(D)rama.Org.

Dokter pergi dengan marah. Harvey menatap Selena yang basah kuyup dengan keringat dan berkata dengan lembut, “Nona, saya…

Selena menggelengkan kepalanya. “Nggak mau.”

Meski dia hanya punya sedikit akal sehat yang tersisa, dia tidak akan pernah bisa terlibat hubungan dengan orang asing.

Selena menggenggam lengan baju Harvey erat–erat. “Bawa aku ke bak mandi.”

“Tapi tubuh Nona …

“Bawa aku ke sana!” Selena berkata dengan dingin.

Harvey menghela napas dan mengikuti perintahnya untuk memasukkannya ke dalam bak mandi.

“Nyalakan airnya.”

Air hangat keluar dari pancuran, tetapi Selena berkata lagi, “Air dingin.”

Harvey enggan melakukannya, tetapi tidak bisa melawan Selena.

Selena basah kuyup di dalam bak mandi. Bagian kulit yang terbuka ditutupi lapisan glitter halus dan rambut palsunya basah sehingga membuatnya terlihat seperti seorang putri duyung.

Menunjukkan keindahan yang luar biasa dan tidak masuk akal.

Tubuhnya yang basah membuat roknya menempel rapat pada tubuhnya. Meski

2/3

rok ini sangat indah, tetapi bahannya sangat tipis sehingga memperlihatkan bentuk tubuh Selena yang sempurna dengan mudah.

Harvey segera mengalihkan pandangannya dan tidak berani melihat sembarangan. Keterampilan penata rias ini sangat luar biasa. Gaun yang dikenakan Selena menonjolkan semua kelebihannya, membuatnya terlihat sangat sempurna dan hampir tidak seperti manusia sungguhan.

Selena menghela napas dengan keras di dalam air dan jari–jarinya memegang erat tepi bak mandi.

“Ka, kamu keluar saja!”

Harvey menolak dengan tegas. “Tidak bisa, saya tidak bisa membiarkan Nonal sendirian dalam keadaan seperti ini karena ada risiko tenggelam.”

Harvey mempertimbangkannya dengan matang. Selena menelan air liur, menggigit bibir merahnya dengan keras, dan berkata setelah beberapa saat, Tapi kalau kamu di sini, aku nggak bisa menahan diri.”

SURPERISE GIFT: 3000 bonus free for you,activity time is limited!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.