Menantu Dewa Obat

Bab 1368



Bab 1368

Bab 1368 Biar dia saja yang disalahkan

Direktur Morgan yang tidak tahu apa – apa itu benar–benar mengira bahwa Sarah sudah ditipu oleh seseorang sehingga dia menjadi sangat marah sekali.

“Kurang ajar! Berani – beraninya dia melawan perusahaan kami!”

“Siapa pria yang bernama Reva ini? Apa pekerjaan dia sebenarnya?”

“Segera cari tahu untukku dan aku tidak akan pernah mengampuninya!”

Direktur Morgan langsung meraung dengan marah.

Tadinya dia berencana untuk mempersembahkan Sarah kepada Angga kali ini, setelah itu dia akan menelepon Angga untuk mengobrol dan mengembangkan beberapa proyek besar di Yama.

Namun sayangnya, dia mendapat kabar bahwa Sarah tidak mau menemani Angga semalam.

Sang manajer juga tidak dapat ditemukan sehingga akhirnya dia menelepon Angga namun Angga tidak menjawab panggilan teleponnya.

Dia mengira Angga akan marah atas masalah ini sehingga rencananya menjadi berantakan.

Sebenarnya alasan dia marah adalah karena masalah ini.

Sekarang begitu dia tahu bahwa rencana besarnya ini dirusak oleh seorang pemuda tentu saja membuat dia sangat marah sekali.

Eliza tampak sangat gembira.Property © 2024 N0(v)elDrama.Org.

Kalau dia bisa melemparkan masalah ini kepada Reva maka dia dapat membantu Sarah untuk keluar dari masalah ini.

Dan dia sama sekali tidak peduli tentang bagaimana cara direktur Morgan menangani Reva nantinya.

Bagaimanapun juga, dia sama sekali tidak suka dengan Reva jadi dia hanya terpikir bahwa cara yang paling cocok adalah memperalat direktur Morgan untuk menangani Reva.

“Direktur Morgan, waktu aku baru saja masuk ke hotel ini, kebetulan aku bertemu dengan pria yang bernama Reva itu.”

“Dia juga hendak makan malam di hotel Riverside ini!”

Ujar Eliza dengan cepat.

Cahaya dingin tampak melintas di mata direktur Morgan, “Benarkah?”

“Hemm, ini namanya jodoh tidak kemana!”

“Okc, ayo kau pergi dan cari tahu dia berada di ruangan yang mana?”

“Sebentar lagi aku akan mendatanginya secara langsung!”

Eliza tampak sangat gembira sekali. “Tidak masalah.”

“Direktur Morgan, kau tunggu sebentar!”

Setelah Eliza selesai berbicara lalu dia langsung menarik lengan Sarah dan berjalan keluar dari ruangan VIP itu.

Sarah menjadi sangat cemas, “Eliza, apa… apa pantas seperti ini?”

“Bagaimana kau bisa melemparkan semua masalah ini kepada Reva?”

“Tidak bisa, aku… aku harus pergi dan menjelaskannya kepada direktur Morgan!”

Eliza langsung meraihnya dan berkata, “Sarah, apa kau sudah gila?”

“Kau mau pergi dan menjelaskan hal ini kepada direktur Morgan sekarang? Menurutmu apa yang akan direktur Morgan lakukan kepadamu nantinya?”

“Jangan lupa, investasi direktur Morgan dalam proyek – proyek itu jumlahnya tidak kecil kali ini.”

“Setelah apa yang kau lakukan semalam itu, pada dasarnya proyek – proyek dia itu sudah hilang.”

“Pada saat itu, dia akan memperhitungkan semua kerugian itu kepadamu dan nantinya bagaimana kau akan menjalani hidupmu?”

Wajah Sarah langsung memucat, “Tetapi aku… aku tidak bisa menuduh orang lain dengan asal dan membuat Reva yang menanggung semua ini, kan?”

“Tadinya ini adalah masalahku sendiri dan tidak ada hubungannya dengan dia…”

Dengan marah Eliza berkata, “Bagaimana bisa tidak ada hubungannya?”

“Kalau tidak ada hubungannya lalu kenapa dia melepaskan semua pakaianmu?”

“Biar kuberitahu ya, meskipun kau tidak peduli dengan apa yang telah dia lakukan kepadamu tetapi asalkan dia sudah melepas pakaianmu maka dia harus bertanggung jawab atas dirimu!”

“Sudahlah, kau jangan mengkhawatirkan masalah ini lagi. Aku akan membantumu untuk menyelesaikannya!”

Eliza langsung mengibaskan tangannya dan berlari ke meja resepsionis kemudian bertanya kepada mereka tentang ruangan VIP tempat Reva berada.

Sarah tidak bisa mencegah Eliza sehingga dia hanya bisa mengikutinya saja dari belakang secara diam diam.

Eliza menanyakan nomor kamarnya dan dia segera berlari kembali dengan penuh semangat setelah mendapatkannya untuk dilaporkan kepada direktur Morgan.

Sarah berjalan di belakangnya dan secara diam–diam dia menyelinap pergi.

Saat Eliza sedang tidak memperhatikannya, dia langsung menggunakan kesempatan itu untuk. berlari ke atas dan mencari ruang VIP tempat Reva berada.

Dia mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Dan apa yang dia lihat adalah ada selusin lebih orang yang duduk di dalam ruangan itu dan kebanyakan dari mereka ada orang. orang yang dia lihat semalam dan kesembilan kepala keluarga terpandang itu ada di sini semua.

Reva dan pangeran duduk di kursi utama sambil dikelilingi oleh semua orang ini.

Begitu Sarah masuk, semua orang di dalam ruangan itu langsung menatap Reva dengan serempak.

Sang pangeran sendiri pun bahkan menatap Reva dengan sambil tersenyum, “Ya ampun, kalian jadi benar–benar saling punya perasaan nih?”

“Lihatlah, dia datang mencarimu lagi!”

Miki juga ikut berbicara, “Ckckck, lihat kan, apa aku bilang tadi?”

“Gadis seperti ini memang benar–benar sulit untuk disingkirkan!”

Jeremy yang lebih cerdas itu langsung bangkit berdiri kemudian sambil tersenyum dia berkata, “Ternyata nyonya Lee ikut datang juga!”

“Nyonya Lee, silakan duduk!”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.