Menantu Pahlawan Negara

Bab 131



ab 131 Penangkapan BesarBesaran 

+15 BONUS 

Setelah mendengar suara teriakan histeris itu, secara naluriah dua ribu orang yang 

berada di dalam ruangan tersebut langsung mengalihkan pandangan mereka ke 

arah layar besar. 

Saat ini, layar besar kembali menunjukkan gambaran siaran langsung lokasi konstruksi Starindum yang pertama kali ditayangkan. 

Hanya saja, para staf yang sebelumnya berbaris untuk mengucapkan selamat sudah 

membubarkan diri. 

Tepat pada saat ini, tiba–tiba terdengar sirene mobil polisi dari layar besar tersebut 

Satu per satu mobil polisi terpampang jelas di depan layar besar. 

Kemudian, disusul dengan beberapa truk berwarna hijau. 

Satu per satu anggota polisi keluar dari mobil polisi. 

Satu per satu prajurit bersenjata lengkap melompat turun dari truk. 

“Tangkap mereka semua!” 

Setelah sosok ketua dari pihak kepolisian melambaikan tangannya, baik prajurit maupun anggota kepolisian langsung bergegas memasuki lokasi konstruksi. 

Dalam waktu kurang dari satu menit, ratusan orang preman sudah ditangkap. 

Beberapa di antara mereka tampak terluka parah dan diseret seperti anjing mati, 

Talu dimasukkan ke dalam mobil. 

Seketika itu pula, Dodi, sang ketua preman yang sedang berdiri di atas panggung langsung terkejut setengah mati. 

Dia mengentakkan kakinya dan berkata dengan marah, “Mereka adalah anak buahku. Kenapa mereka ditangkap?! Kenapa?! Siapa yang berani memberi perintah untuk menangkap anak buahku?!” 

Tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaannya. Semua orang menyaksikan layar besar itu dengan tatapan kosong. 

1/4 

+15 BONUS 

Di layar, tiba–tiba ketua dari pihak kepolisian itu berjalan menuju ke arah kamera 

dan memberi hormat. 

“Lapor, kelompok kecil C1 pemberantasan kriminal Kota Banyuli kekuatan 

gabungan ketentaraan dengan kepolisian sudah menyelesaikan tugas penangkapan 

di lokasi konstruksi Starindum.” 

“Preman yang mengepung lokasi konstruksi Starindum dan mengganggu proses Original content from NôvelDrama.Org.

pembangunan, serta menggunakan kekerasan untuk memaksa penanggung jawab 

lokasi konstruksi membeli bahan bangunan dengan harga tinggi sebanyak 105 

orang. Sekarang semuanya sudah ditangkap dan akan segera dibawa pergi!” 

Selesai memberi laporan, dia langsung berbalik dan melambaikan tangannya. Dalam 

sekejap, semua anggota kepolisian dan prajurit langsung meninggalkan lokasi 

konstruksi. 

Proses ini berjalan dengan sangat cepat dalam kurun waktu tidak lebih dari dua 

menit. 

Semua orang mengalihkan pandangan mereka dengan kaku ke arah Sigit. 

Sigit melemparkan pandangannya ke arah Dodi yang masih tercengang di atas panggung dan berkata, “Tadi kamu bertanya siapa yang berani memberi perintah 

untuk menangkap anak buahmu? Sekarang aku beri tahu kamu, aku, ketua kantor 

polisi Kota Banyuli, Sigit yang memberi perintah. Apa sudah jelas?!” 

Saking terkejutnya, banyak tamu undangan merasa tubuh mereka gemetaran. 

Tepat pada saat ini, Abdul juga berkata, “Aku, Kapten Korps Taring Harimau Kota Banyuli, Abdul, apa perlu persetujuanmu untuk menangkap pelaku kriminal?!” 

Wajah Dodi langsung berubah menjadi pucat pasi. 

Sementara itu, saking terkejutnya tamu undangan lainnya langsung tersentak. 

Sebelum mereka sempat memikirkan apa yang telah terjadi, gambaran di layar 

besar sudah berubah menjadi siaran langsung lokasi konstruksi lainnya. 

Adegan penangkapan yang terjadi di sana juga sama. Penangkapan juga dilakukan 

oleh gabungan kekuatan ketentaraan dengan kepolisian dan prosesnya juga 

2/4 

berlangsung dengan sangat cepat 

Lokasi konstruksi kedua, lokasi konstruksi ketiga, lokasi konstruksi keempat, lokasi 

konstruksi kelima… 

Beberapa saat kemudian, lokasi konstruksi yang sebelumnya menjadi lokasi 

pemberian selamat kepada Asosiasi Bahan Bangunan berubah menjadi lokasi 

penangkapan. 

Bahkan kebanyakan orang sudah kelelahan melihat tayangan di hadapan mereka 

itu, tetapi penangkapan masih terus berlanjut, 

Sementara itu, ekspresi lima belas ketua preman termasuk Dodi berubah menjadi 

pucat pasi. 

Aksi penangkapan sudah berlangsung cukup lama, tetapi mereka sama sekali tidak 

menerima satu pun panggilan telepon dari anak buah mereka, 

Itu artinya, anak buah yang mereka utus untuk mengawasi lokasi konstruksi sudah 

diawasi dengan ketat. Saat penangkapan berlangsung, mereka sama sekali tidak 

punya kesempatan untuk melaporkan hal ini. 

Mereka malah menyaksikan anak buah mereka ditangkap dengan mata kepala 

mereka sendiri. 

Adapun mengenai sekitar dua ribu tamu undangan yang berada di ruangan itu, 

semuanya sudah tercengang. 

Lebih dari seratus lokasi konstruksi! Berapa banyak preman yang sudah ditangkap? 

Dalam aksi penangkapan kali ini, berapa banyak anggota yang dikerahkan oleh 

departemen kepolisian kota dan Korps Taring Harimau? 

Mereka sama sekali tidak bisa menghitungnya. 

Tepat pada saat ini, sosok bayangan wakil ketua kantor polisi kota Banyuli, Rivaldo 

Sudibya muncul di layar besar, 

Dia memberi hormat, lalu melapor dengan suara lantang, “Lapor, pemberantasan kriminal Kota Banyuli kekuatan gabungan ketentaraan dengan kepolisian sudah menyelesaikan semua tugas penangkapan.” 

+15 BONUS 

“Dalam aksi penangkapan kali ini, departemen kepolisian kota dan Korps Taring Harimau Kota Banyuli mengerahkan anggota sebanyak 10.500 orang terbagi ke 109 lokasi konstruksi dan telah menangkap pelaku kriminal sebanyak 2.352 orang 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.