Bab 47
Bab 47 Kenapa Uangnya Diberikan ke Luna?
Vila Cakrawala
Ketika mengangkat panggilan telepon dari kakeknya, Luna sempat terkejut
Luna juga tidak punya uang 20 miliar, jadi dia tidak tahu harus menolak atau menyetujuinya.
Setelah mematikan panggilan teleponnya, dia pun menceritakan masalah ini kepada Ardika.
Keesokan harinya, mereka datang ke ruangan rapat Grup Agung Makmur
Tuan Besar Basagita sedang menunggu bersama jajaran direksi. Yanto dan keluarganya juga sudah datang
“Kamu sudah datang, kalau begitu kita mulai saja. Aku umumkan, mulai hari ini, Luna akan
menjabat wakil manajer umum Grup Agung Makmur, dia berhak melakukan semua hal.”
Demi 20 miliar, Tuan Besar Basagita bahkan memberikan jabatan wakil manajer umum kepada Luna Sepertinya Tuan Besar Basagita mengorbankan hal besar.
Untungnya saja, dia tidak memberikan posisi manajer umum kepada Luna. Yanto sekeluarga dan
yang lain merasa lega.
Kalau Luna yang tegas menjadi manajer umum, para belatung seperti mereka pasti akan
kesusahan
Sepertinya Tuan Besar Basagita tetap berwaspada terhadap Luna, dia tidak mungkin membiarkan Luna menguasai Grup Agung Makmur
Sebaliknya, Luna terlihat tenang
Luna juga sudah tahu, posisi manajer umum hanyalah jabatan kosong saja. Lagi pula, Tuan Besar yang memegang kekuasaan mutlak. Kalau Tuan Besar kesal, dia bisa saja mencopot jabatan Luna kapan pun NôvelDrama.Org holds this content.
Dengan menguasai seluruh Grup Agung Makmur, Luna bisa memiliki kekuasaan sepenuhnya.
Saat ini, Luna mengeluarkan kartu bank yang diberikan Ardika kemarin.
“Kakek, ini 20 miliar yang kamu minta kemarin.
Setelah Tuan Besar Basagita menerimanya, detik selanjutnya, pintu ruangan rapat ditendang hingga terbuka.
Bambang berjalan masuk bersama anak buahnya. Tuan Besar Basagita dan Yanto sekeluarga langsung pucat.
Mereka teringat kembali penghinaan semalam.
Tuan Besar Basagita, di mana sisa biaya pengobatan 20 miliar? Cepat berikan kepadaku “
Sambang berkata dengan senyuman ganas, “Cepat berikan uangnya! Kalau nggak, aku akan menghancurkan Grup Agung Makmur
Tuan Besa Basagita merasa sangat kesal, tapi juga tak berdaya. Dia terpaksa memberikan kartu bark kepada Bambang.
Dua puluh miliar yang baru dipegangnya langsung menghilang.
Siapa sangka, Bambang langsung memberikan kartu bank tersebut kepada Luna
“Nona Luna, ini adalah biaya ganti rugi untuk kalian sekeluarga karena kejadian kemarin.”
Bambang rela mengembalikan uang kepada Luna, karena Bambang sudah ketakutan dengan
pelajaran yang diberikan Korps Taring Harimau milik Komandan Draco.
Luna mencari orang bagian keuangan, kemudian memberikan kartu kepadanya.
Masukkan uang ini ke rekening Kompleks Prime Melati. Ke depannya, tanpa tanda tangan dariku, nggak ada yang boleh mengambil uang dari rekening ini, paham?”
“Nggak boleh dimasukkan ke rekening Kompleks Prime Melati, aku ingin menggunakan uang itu, “bantah Tuan Besar Basagita sambil berdiri.
Kakek, kamu nggak kekurangan apa pun lagi. Mana perlu kamu uang sebanyak itu?”
Luna sedikit kesal, dia melakukan semua ini demi kebaikan Grup Agung Makmur.
Namun, kakeknya justru tidak memedulikan kondisi secara keseluruhan. Grup Agung Makmur lagi kekurangan uang, tapi kakeknya malah ingin menyimpan uangnya sendiri.
Tuan Besar Basagita berkata dengan tegas, “Uang ini memang milik rekening keluarga, bukan rekening perusahaan Kalau bukan karena kalian, uang ini nggak mungkin diperas oleh Bambang Kenapa kamu memasukkan uangnya ke rekening perusahaan?”
“Betul kata Kakek Siapa suruh kalian menyuruh orang mematahkan tangan Kak Bambang? Kalau nggak, kami juga nggak perlu membayarnya.”
Aku memberikan uang kepada Nona Luna sebagai permintaan maaf, siapa yang berani
merebutnya?”
Bambang menunjukkan ekspresi galak.
Meskipun merasa kesal, Tuan Besar Basagita tidak berani berbicara. Dia hanya bisa memelototi cucunya sendiri dengan ekspresi masam.
Lana menghela napas dengan tak berdaya Siapa suruh lawannya adalah kakek kandung sendiri?
Lima berkata, “Takek, uang ini akan digunakan oleh Kompleks Prime Melati, itu juga demi kebaikan Grup Agung Malamut Aku nggak akan asal paka)”
“Huh, terserah kamut Aku nggak peduli
Tuan Bessi Basagita pun pergi untuk menutupi rasa tak berdayanya
Cucu perempuan yang selalu dikontrolnyn sesuka hati sudah berani melawan
Bath & Mengrantalian Cinta Kepada Lama
Seat Audka tembali ta Keliança Basagna
Juan Besar Basagitta sangat members Antikka
Lina tatu kaay transaye meal talk seneng dengenye Vesapu ustres tale testaya, Luta
dar mengerated aga p
Sear in. Misaen menderar lalu berkata dengan kegan Luangan merge sedela ram mengemi al peatusan Sarp Aging Mainor airan mendengarkan pestratius Sangan Jiya para petinggo Gap Aging Valur mesopakan anggota keluarga yang dipromosaicam
den agente”
Beril Kegalle puoyal Komplete Fame Vellard Arpm Sattoro sauger gallar Kalau kamu penge sana tar–hart Sayang satai kalau wayat secantik yusak kata Milan dengan tengge
Awalnya, Kompleks Pame Melan adalah proyek dile Gap Agung Valur aya saya prayer tu diberikan regata Luna sanellato sug dalam waktu latta
Antikea serrana dengan nada tingm Wilan daggai masalah merusak wajah sekarang jugs
Mulan yang kanalunan sagens metiup wajalnya lalu berkata, “Aku hanya menguga kato
tul acgale au dir “
Vensira pun segema peng dan tidak menedulikan Antika lagu
Vogale usan pedulikan mereka”
Senelao tu Luna ngn mentare Loka pulang makan siang, sekaligus membentatukan kabar take au regarda orang tuanga
Andika kamu atbl moel di bawals, alco akan menunggu di bawah,” kata Luna kepada table senellat keluar dan ruangan saper
Lana ngin pergi ke ruangan kattonya untuk mengambil beberapa dokumen Sore nanti dia tidak datang ke kantor lagi dan langsung pergi ke projec
Setelah mengangguk Audka pro pergi ke bawat ook mengambil mool
Senellati mengambil dokemen, Loma pra torom ke bawah Di bawah, dia melihat satu baris mobil newal mendekat
Di Belakangnya juga ada beberapa truk yang out berhents