Menantu Pahlawan Negara

Bab 563



Bab 563 Para Pengkhianat

Ya, wanita itu tidak lain adalah Winda, istri Lucien.

Melihat suaminya sedang mengobrol santai dengan orang lain, dia langsung memasang ekspresi ganas.

dan memaki suaminya.

Lucien berkata dengan ragu, “Sayang, Bu Elsy dari Grup Bintang Darma datang berkunjung….”

“Aku nggak peduli siapa yang datang! Kalau bukan datang berobat atau membeli obat, usir mereka

keluar sekarang juga…. Tunggu, apa katamu?!”

Tiba–tiba, Winda menoleh dan menatap Elsy dengan lekat.

“Bu Elsy dari Grup Bintang Darma? Istri Delvin?”

Elsy tersenyum dan berkata, “Halo, namaku Elsy. Hari ini aku datang secara khusus menemui Lucien

untuk mengundangnya kembali ke Grup Bintang Darma menja penanggung jawab laboratorium

Tanpa menunggu Elsy selesai berbicara, Winda langsung menyelanya dengan kasar, “Kembali apaan

kembali?!”

“Kalian menginginkan teknologi hak paten milik Lucien?”

Sambil berkacak pinggang, wanita itu memelototi Elsy dan berkata, “Aku beri tahu kamu, jangan

bermimpi untuk mendapatkannya!”

Elsy mengerutkan keningnya.

“Begini, biarpun kami ingin menggunakan teknologi hak paten milik Lucien pribadi, kami pasti akan

membayar biayanya.”

“Tapi, sebagian teknologi yang dimilikinya adalah hak paten laboratorium Grup Bintang Darma. Biarpun

kami memintanya kembali, wajar saja.”

Lucien menganggukkan kepalanya dan berkata, “Bu Elsy benar.”

“Benar apanya?!”

Winda langsung mengalihkan pandangannya ke arah Lucien dan melayangkan sebuah tamparan ke

wajah suaminya. “Delvin sudah mencelakaimu sampai kamu menjadi catat seperti ini! Tapi, kamu malah

masih saja membelanya! Kamu benar–benar seorang pecundang!”

“Dengarkan aku baik–baik Lucien, kalau kamu berani menyerahkan teknologi–teknologi hak paten itu kepada Grup Bintang Darma, aku akan berceral denganmul”

“Sayang, aku….

Lucien menutupi wajahnya, sorot mata kesedihan tampak jelas di matanya.

Namun, memikirkan setelah kakinya patah dan dirinya menjadi cacat Winda tetap bersedia menikah

dengannya.

Dia pun memilih untuk bersabar walaupun Winda bukan baru sekali atau dua kali memarahi dan

memukulnya seperti ini.

Dia menundukkan kepalanya dan berkata, “Maaf, Bu Elsy. Bagaimana kalau pertemuan hari ini kita akhiri

sampai di sini dulu dan kalian pulang dulu?”

Melihat situasi Lucien saat ini, Elsy teringat situasinya saat berada di kediaman Keluarga Santosa dulu.

Perasaannya terasa campur aduk.

“Oke, kalau begitu lain kali aku datang mengunjungimu lagi. Percayalah padaku, kalau kamu kembali ke Grup Bintang Darma, kehidupanmu akan kembali menjadi baik karena kita memiliki seorang presdir

yang baik.”

Selesai berbicara, Elsy bersiap untuk meninggalkan tempat itu bersama Ardika.

Namun, setelah mendengar ucapan Elsy, ekspresi Winda langsung berubah menjadi muram.

“Pergi? Siapa yang mengizinkan kalian pergi? Berdiri di sana! Hari ini kalian belum boleh pergi sebelum

menyelesaikan masalah ini!”

Tiba–tiba dia menghentikan Elsy dan Ardika, lalu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi

seseorang.

“Halo, Sayang, kamu sudah merindukanku, ya?”

Begitu panggilan telepon terhubung, langsung terdengar suara menggoda dari ujung telepon.

“Rindu apaan?! Cepat datang ke klinik sekarang juga! Pihak Grup Bintang Darma datang untuk meminta Copyright Nôv/el/Dra/ma.Org.

hak paten!”

“Apa? Berani–beraninya mereka! Tunggu sebentar, aku baru saja selesai makan bersama Kerry dan Gisel

di sekitar klinik! Aku akan segera ke sana!”

Sesaat kemudian, tiga buah mobil langsung melaju menuju ke klinik.

Mercedes–benz G.

Audi r8.

Porsche 911.

Hanya dilihat dari mobil yang mereka kendarai saja, sudah bisa diketahui bahwa kehidupan orang– orang

ini cukup baik.

“Aditia, Kerry, Gisel.”

Elsy menatap mereka dengan tatapan dingin.

Tiga orang ini adalah orang–orang cerdas yang direkrut oleh Delvin kala itu.

Kemudian, mereka menjadi anggota–anggota penting laboratorium Grup Bintang Darma.

Delvin terpaksa melompat dari atas gedung demi melindungi mereka.

Namun, kenyataannya adalah ketiga orang ini sudah lama mengkhianati Delvin!

“Eh? Bu Elsy, ya?”

“Siapa pria di sampingmu? Bu Elsy, apa dia adalah pria simpananmu? Pak Delvin baru meninggal dua tahun lalu, tapi kamu sudah mencari pria kedua. Bukankah kamu sudah menikah dengan adik sepupu

Tuan Muda Handi?”

“Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Bu Elsy masih sangat muda dan cantik, mungkin dia punyal

sangat banyak pria simpanan di luar sana.”

Ketiga orang itu juga sudah menyadari keberadaan Elsy.

Setelah t

sejenak, mereka mulai melontarkan kata–kata sindiran kepada Elsy.

Elsy langsung marah besar. “Tutup mulut kotor kalian itu! Ini adalah presdir Grup Bintang Darma!”

Sesaat kemudian, tiga buah mobil langsung melaju menuju ke klinik.

Mercedes–benz G.

Audi r8.

Porsche 911.

Hanya dilihat dari mobil yang mereka kendarai saja, sudah bisa diketahui bahwa kehidupan orang– orang

ini cukup baik.

“Aditia, Kerry, Gisel.”

Elsy menatap mereka dengan tatapan dingin.

Tiga orang ini adalah orang–orang cerdas yang direkrut oleh Delvin kala itu.

Kemudian, mereka menjadi anggota–anggota penting laboratorium Grup Bintang Darma.

Delvin terpaksa melompat dari atas gedung demi melindungi mereka.

Namun, kenyataannya adalah ketiga orang ini sudah lama mengkhianati Delvin!

“Eh? Bu Elsy, ya?”

“Siapa pria di sampingmu? Bu Elsy, apa dia adalah pria simpananmu? Pak Delvin baru meninggal dua tahun lalu, tapi kamu sudah mencari pria kedua. Bukankah kamu sudah menikah dengan adik sepupu Tuan Muda Handi?”

“Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Bu Elsy masih sangat muda dan cantik, mungkin dia punya sangat banyak pria simpanan di luar sana.”

Ketiga orang itu juga sudah menyadari keberadaan Elsy.

Setelah tertegun sejenak, mereka mulai melontarkan kata–kata sindiran kepada Elsy.

Elsy langsung marah besar. “Tutup mulut kotor kalian itu! Ini adalah presdir Grup Bintang Darma!” 8


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.