Menantu Pahlawan Negara

Bab 572



Bab 572 Pembersihan Industri Logistik

Setelah ketua kelompok prajurit itu mengeluarkan perintah, Ujang dan semua anak buahnya pun

ditangkap.

Tidak hanya di dalam truk ini saja ada prajurit, beberapa truk sisanya juga ada prajurit bersenjata

lengkap.

Setelah mendengar perintah dari ketua mereka, mereka semua langsung keluar dari bagasi truk.

Sebelum puluhan anak buah Ujang lainnya sempat bereaksi, mereka semua sudah ditangkap.

Untuk memastikan keamanan pengantaran peralatan–peralatan ini, laboratorium peralatan tim tempur Kota Banyuli secara khusus mengirimkan prajurit–prajurit ini.

Setelah menjalankan tugasnya dengan baik, ketua kelompok prajurit itu menghubungi Ardika.

“Lapor Tuan, sekelompok penjahat yang mencoba untuk merampok dan menghancurkan aset milik tim tempur telah ditangkap di loket pembayaran tol!”

“Oke, serahkan mereka kepada kepolisian Kota Banyuli untuk ditindak lebih lanjut.

“Baik!”

Tak lama kemudian, Ujang dan yang lainnya dialihkan kepada Sigit yang bergegas datang ke lokasi.

Saat masih dalam perjalanan menuju ke kantor polisi Kota Banyuli, Ujang yang sudah ketakutan setengah mati langsung memberi tahu pihak kepolisian dengan jujur bahwa orang yang memberinyal

instruksi untuk melakukan hal ini adalah Kiro.

Setengah jam kemudian.

Kiro, manajer umum Perusahaan Logistik Banyuli yang telah menguasai industri logistik Kota Banyuli

selama bertahun–tahun, juga ditangkap.

Ikan kakap sudah ditangkap, tentu saja ikan teri juga tidak bisa melarikan diri lagi.

Semua pihak yang membantu Ujang dan anak buahnya menjalankan aksi ini juga ditangkap.

Perusahaan Logistik Banyuli yang diibaratkan seperti benalu sekaligus racun mematikan bagi industri

Kota Banyuli langsung dihancurkan dalam satu malam!

Namun, karena Kiro ditangkap di rumah kekasihnya, ditambah lagi tiga keluarga besar juga sama sekali

tidak mengkhawatirkan aksi ini, seakan–akan meyakini aksi ini akan berjalan dengan mulus.

Jadi, malam ini kepala tiga keluarga besar tidur dengan sangat nyenyak.

Hingga keesokan paginya.

Saat Dion sedang sarapan, tiba–tiba hal itu tebersit dalam benaknya, jadi dia pun mencoba menanyakan Please check at N/ôvel(D)rama.Org.

hal itu dengan santai. Namun, dia malah tidak berhasil menghubungi Kiro. Saat itulah, dia baru merasakan ada yang tidak beres.

Dia segera mengirim anak buahnya ke Perusahaan Logistik Banyuli dan Grup Bintang Darma untuk mencari telah terjadi.

מחר ב0ל ערב

Anak buah yang dikirim ke Perusahaan Logistik Banyuli tidak memperoleh informasi apa pun, sedangkan yang pergi ke Grup Bintang Darma malah mendapati sebuah fakta baru.

“Laboratorium Grup Bintang Darma sudah selesai dibangun dalam satu malam.”

“Anggota kami telah memeriksa rekaman video pengawasan di sekitar Grup Bintang Darma. Pukul empat lewat dini hari, ada empat puluhan truk yang tiba di lokasi untuk mengantarkan peralatan!”

“Hingga sekarang, masih ada peralatan beberapa truk yang belum selesai diturunkan dari truk!”

Setelah mendengar informasi tersebut, kepala keluarga tiga keluarga besar langsung tercengang..

Jelas–jelas mereka sudah meminta Kiro untuk memblokade semua akses menuju ke kota.

Kalau begitu, bagaimana empat puluhan truk barang itu bisa tiba di depan gedung Grup Bintang Darma?

Kepala keluarga tiga keluarga besar bukan orang bodoh. Saat ini, mereka sudah menyadari bahwa telah terjadi sesuatu pada Kiro!

Hal yang lebih parah lagi adalah setelah satu malam berlalu, mereka bahkan belum tahu apa yang telah

terjadi pada Kiro!

Menghadapi situasi di luar kendali seperti ini, baru pertama kali dirasakan oleh tiga keluarga besar.

Mereka menyebut diri mereka sendiri sebagai penguasa Kota Banyuli.

Mereka memiliki relasi yang luas dan pengaruh yang kuat.

Di Kota Banyuli, tidak ada satu hal pun yang tidak mereka ketahui!

Namun, sekarang mereka ibarat seperti orang yang buta sekaligus tuli! Mereka benar–benar tidak tahu

apa–apa!

Sensasi seperti ini benar–benar membuat kepala tiga keluarga besar ketakutan.

Mereka memberi perintah kepada anak buah mereka untuk menggerakkan semua relasi mereka untuk menyelidiki apa yang telah terjadi.

Di sisi lain.

Handi menghubungi Aditia dan Winda untuk menemuinya.

Awalnya Aditia mengira dia sudah memberi kontribusi besar semalam dengan memberi tahu Handi informasi penting. Handi pasti bermaksud untuk memberinya hadiah.

Karena itulah, begitu masuk, dia langsung membungkukkan badannya memberi hormat kepada Handi dan menyunggingkan seulas senyum malu.

“Tuan Muda Handi, peralatan Grup Bintang Darma sudah dihancurkan, ‘kan? Hehe! Kali ini, Elsy dan Lucien pasti kesal setengah mati, bahkan akan muntah darah!”

Handi sedang kesal karena hal itu.

Jadi, alih–alih senang mendengar sanjungan Aditia, dia malah bertambah kesal.

“Bam!”

Tiba–tiba, Handi langsung bangkit dan menendang Aditia sampai pria itu terjatuh ke lantai.

“Sialan! Kamu bilang mereka kesal? Kesal apaan?! Hanya dalam kurun waktu satu malam, Grup Bintang

Darma sudah berhasil membangun laboratorium!”

“Apa? Bagaimana mereka bisa melakukannya?”

Aditia dan Winda benar–benar tercengang.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.