Bab 616
Bab 616 Supermarket Promo Diskon Besar–Besaran
Ridwan buru–buru menggunakan kesempatan ini untuk menjilat Luna. “Kemampuan Nona Luna dalam berbisnis sudah terkenal di seluruh Kota Banyuli. Perencanaan
perusahaan Nona Luna pasti nggak masalah!”
“Oke, terima kasih, Pak Ridwan!”
Luna sangat senang. Sebelum pergi, dia bahkan membungkukkan badannya di hadapan
Ridwan.
Tindakan Luna membuat Ridwan ketakutan setengah mati, bulir–bulir keringat dingin,” langsung bercucuran di sekujur tubuhnya.
Bagaimana mungkin dia bisa menerima penghormatan dari istri Dewa Perang?
“Tuan Ardika, ini….”
Ardika melambaikan tangannya, mengisyaratkan bahwa hal itu tidak masalah.
Ridwan menghela napas lega, lalu berkata, “Tuan Ardika, sebelumnya aku sudah menanyakan mengenai 12 triliun yang diberikan kepada Keluarga Basagita dan Keluarga Mahasura, kata mereka sudah ditransfer.”
Aku sudah mengirim orang untuk menghubungi mereka dan meminta uang itu
kembali.‘
Mendengar laporan dari Ridwan, Ardika hanya mengucapkan “hmm” singkat.
Tak lama kemudian, Ridwan menerima sebuah panggilan telepon.
Dalam sekejap, ekspresinya langsung berubah menjadi muram.
“Ada apa? Uang itu nggak berhasil diminta kembali?”
Ardika mengerutkan keningnya, tetapi dia tidak terlalu terkejut akan hasil ini.
Keluarga Basagita tidak sulit dihadapi, tetapi Keluarga Mahasura ibu kota provinsi pasti tidak akan mempertimbangkan Ridwan yang hanya merupakan Wali Kota Banyuli.
“Orang yang bertugas untuk menghubungi mereka melaporkan bahwa Keluarga Basagita dan Keluarga Mahasura menggunakan dana bantuan sebesar 12 triliun itu untuk melelang semua aset dan bisnis tiga keluarga besar, nggak ada seorang pun yang mampu bersaing dengan mereka.”
“Setengah dari dana yang mereka miliki sudah mereka keluarkan untuk lelang,” kata Ridwan dengan cemas.
Saat ini, dia benar–benar ingin menampar dirinya sendiri beberapa kali dengan keras!
Untuk menunjukkan performa kerja yang bagus di hadapan Dewa Perang, dia memberi tahu kepada departemen keuangan untuk menangani hal ini dengan penanganan spesial.
Setiap permohonan dana yang telah disetujui, maka uang harus langsung ditransfer.
Kalau biasanya, bagaimana mungkin proses transfer uang berlangsung secepat ini?
“Dalam kurun waktu sesingkat ini, mereka sudah menghabiskan sebagian besar dari dana bernilai 12 triliun. Dua keluarga ini bahkan nggak melakukan seleksi terlebih dahulu, melainkan langsung
mengeluarkan uang untuk melelang. Mereka benar–benar beranggapan bahwa melelang aset dan bisnis tiga keluarga besar adalah promo diskon besar–besaran di supermarket.”
Ardika mendengus dan berkata, “Mereka sama sekali nggak takut ‘banyak makan bisa tersedak‘, ya?!”
“Tuan Ardika, kalau begitu apa kita perlu menghentikan mereka?” tanya Ridwan.
Ardika melambaikan tangannya dan berkata, “Kenapa kita harus menghentikan mereka? Biarkan saja mereka melelang sesuka hati mereka. Kalau uang mereka sudah. nggak cukup, minta pihak bank untuk memberi mereka pinjaman. Kali ini, nggak peduli mereka ingin makan berapa banyak, kita hanya perlu memuaskan mereka.”
“Eh?”
Ridwan tidak mengerti maksud Ardika.
Ardika bukan hanya tidak menghentikan Keluarga Basagita dan Keluarga Mahasura membagi keuntungan Kota Banyuli, dia bahkan membantu mereka?
Ardika tersenyum tipis dan berkata, “Selama bertahun–tahun ini, tiga keluarga besar mengembangkan kekuatan mereka tanpa pemikiran yang matang. Ada berapa banyak aset dan bisnis mereka yang nggak sehat? Seharusnya kamu tahu lebih jelas
dibandingkan aku.”
“Bukankah Keluarga Basagita dan Keluarga Mahasura mengatakan bahwa mereka ingin memberi kontribusi kepada Kota Banyuli? Sekarang sudah saatnya mereka memberi kontribusi.”
Mata Ridwan terbuka lebar.
Dla sudah mengerti maksud Ardika.
Ardika bermaksud untuk menghancurkan Keluarga Basagita dan Keluarga Mahasura!
“Tuan Ardika benar–benar bijak!” kata Ridwan sambil mengacungkan jempol dengan
senang.
Tak lama kemudian, Luna berjalan keluar dengan senang.
“Ardika, perencanaan Grup Perfe sudah lolos seleksi!”
Dia menunjukkan stempel berwarna merah di atas dokumennya kepada Ardika dengan
senang.
Kemudian, dia berkata dengan bingung, “Grup Perfe memohon dana sebesar satu triliun, kenapa dewan juri malah memberikan dana sebesar dua triliun?”
“Aku sudah menanyakan kepada dewan juri, mereka mengatakan Grup Perfe bisa dipercaya.”
“Tapi, kepercayaan dari mana yang mereka peroleh? Belum lama ini, Grup Perfe masih merupakan perusahaan kerangka milik Keluarga Buana.”
Luna benar–benar tidak mengerti.
Ardika tersenyum dan berkata, “Biarkan saja, mereka memberimu dua triliun, ya
terima saja dua triliun.”
“Walau reputasi Grup Perfe buruk, reputasi istriku sangat baik. Di Kota Banyuli, siapa yang berani mempertanyakan kemampuan istriku dalam berbisnis.”
“Lagi pula, lebih baik dana bantuan itu jatuh ke tanganmu daripada disalahgunakan oleh orang lain lagi.”
Sebenarnya, memberikan dana sebesar dua triliun kepada Grup Perfe adalah hasil kesepakatan antara dirinya dan Ridwan sebelum Ridwan pergi.
Awalnya Ridwan ingin memberikan dana bantuan yang lebih besar lagi kepada Grup Perfe.
Namun, Ardika tidak setuju.
Setelah Luna memperoleh dana bantuan sebesar dua triliun, maka dana yang tersisa hanya enam triliun. All content © N/.ôvel/Dr/ama.Org.
Dana itu masih perlu dibagikan kepada pihak yang membutuhkan.
Terlebih lagi, tindakan Keluarga Basagita dan Keluarga Mahasura sudah menyulut amarah publik.
Kalau Grup Perfe juga melakukan hal yang sama, maka kelak Luna akan kesulitan. menjalin relasi dengan pebisnis lainnya di lingkungan bisnis Kota Banyuli.
Menjalani bisnis itu harus dengan harmonis. Dengan begitu, baru bisa mengembangkan bisnis dengan baik.