Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 188
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 188
Bab 188
Hari semakin gelap saat tiba di vila Daniel. Langit seperti tertutup oleh lapisan tulle hitam, tampak misterius dan dingin.
Sejak turun dari mobil, Tracy memiliki banyak pemikiran. Berbagai pertanyaan berputar di benaknya, pertanyaan tersebut seolah menunggu ia menjawab...
“Halo, nona Tracy!”
Para pengawal dan pelayan menyapanya dengan hormat.
Tracy sedikit bingung, ia merasa diri sendiri seolah nyonya di villa ini...
la menggeleng–gelengkan kepala meminta dirinya jangan sembarangan berpikir, “Mana Predir Daniel?” tanya Tracy.
“Tuan Daniel berada di kolam renang, saya antar ke sana!” sahut seorang pelayan.
“Baik, terima kasih.”
Tracy mengikuti pelayan wanita menelusuri hutan bambu dan taman bunga, kemudian tiba di sebuah kolam renang. Dari kejauhan, ia dapat melihat lampu biru menerangi kolam renang
besar.
Kolam renang itu jernih, ada sesosok manusia sedang berenang.
Sosok tinggi dan tegap bertubuh atletis di bawah pantulan cahaya, memancarkan aura misterius yang familiar bagi Tracy.
Tracy mempercepat langkah kakinya. Di kesempatan ini, ia ingin memeriksa pinggang belakang Daniel ada tato itu atau tidak...
Tetapi setelah ia mendekati kolam, ia baru sadar kolam renang begitu besar, sedangkan Daniel berada di tengah–tengah kolam. Tracy sama sekali tidak bisa melihat jelas tato di pinggangnya. Ia hanya melihat warna hijau dan yakin di pinggangnya ada tato!
Hati Tracy gelisah, ia mempercepat langkah kakinya ke sisi lain kolam renang.
Tracy ingin dekat dengannya, dengan begitu dapat melihat tato tersebut dengan jelas..
Tetapi, saat ia baru mendekat, Daniel malah berenang ke sisi lain. Lagi–lagi kaki kecilnya harus pergi mengejar tubuh Daniel.
Mengejar ke sana kemari, memutari satu kolam renang besar.
Daniel keluar dari kolam, ia menyeka air di wajahnya lalu melihat Tracy dengan tatapan mengejek.
Seolah melihat seorang idiot!
“Kamu sengaja?” Tracy membungkukkan badan, terengah–engah karena kelelahan.
Bibir Daniel menyunggingkan senyuman lalu menyelam ke dasar kolam melanjutkan berenang.
Di bawah pantulan cahaya lampu, tato di pinggang Daniel tampak kabur. Tato itu seolah setengah menggoda Tracy.
Tracy kesal, ia membalikkan kepala dan pergi. Tetapi ia berhenti setelah jalan beberapa langkah…
Tidak, jika hari ini tidak mengetahui identitasnya, entah kapan lagi akan ada kesempatan. *
Jika ia memastikan di kamar, takutnya Daniel akan berbuat sesuatu kepadanya.
Jika di dalam kolam renang, di sekitar ada banyak orang. Memangnya Daniel bisa berbuat apa padanya?
Memikirkan ini, lagi–lagi Tracy membalikkan badan masuk ke dalam. Di pinggir kolam, ada sebuah meja dan kursi santai. Di meja ada alkohol anggur, es batu dan snack...
Tracy mengambil es batu, membuangnya ke arah Daniel. NôvelDrama.Org content.
Es batu mendarat di samping Daniel. Daniel yang sedang menyelam bergerak–gerak lalu lanjut berenang.
Tracy melempar satu buah es batu lagi, melemparnya tepat ke tubuh Daniel.
Daniel bergerak–gerak lalu muncul dari permukaan air, dan memelototi Tracy.
Kali ini lagi–lagi Tracy melempar kepingan es batu ke sana.
sana.
Kali ini, es batu mengenai punggung, pantat dan kepala Daniel...
Akhirnya Daniel marah, ia membalikkan badan berenang ke arah Tracy.
Tracy berdiri di tepi kolam berenang. Ia menjinjitkan kakinya, menjulurkan lehernya agar dapat melihat pinggang belakang Daniel.
Kali ini, ia harus memastikan identitasnya...
Daniel berenang seperti ikan todak. Dalam sekejap ia sudah berada di depan mata Tracy.
Tracy mengamati tato di pinggang belakangnya. Cahaya lampu biru bersinar di atasnya, warna hijau samar–samar mulai terlihat...
Tepat ketika tato akan terlihat jelas, sebuah tangan tiba–tiba memegang kakinya dan menariknya dengan kuat.
“Byur”
Tracy tercebur ke dalam kolam berenang. Kedua tangannya awut–awutan, mulutnya tidak berhenti menelan air. Ia benar–benar mirip seperti katak yang sedang sekarat.
Daniel mengamatinya dari samping, sudit bibirnya terangkat menunjukkan senyuman mengejek.
Melihat Tracy yang akan tenggelam ke dasar kolam, Daniel mengulurkan tangan mengangkatnya ke atas.
“Puff”
Tracy memuntahkan air kolam dari mulutnya. Tepat terciprat di wajah Daniel.
Daniel memejamkan wajahnya, “Tracy, habislah kamu!!” deham Daniel dengan jengkel.
Tracy bernapas terengah–engah, akhirnya ia sadar kembali. Ia bergegas melewati Daniel, meregangkan leher melihat bagian pinggang belakangnya.