Bab 171
Bab 171 Suruh Desta Keluar Sekarang Juga
Anggota Keluarga Lukito yang memberi tahu mereka untuk segera membawa Devan
dan Felix ke rumah sakit, tetapi anggota Keluarga Lukito tidak memberi tahu
mereka siapa yang telah menghancurkan Kelab Gloris.
Anggota Keluarga Lukito merahasiakan hal ini dengan rapat.
Kalau sampai fakta bahwa Kelab Gloris dihancurkan oleh menantu pecundang keluarga kaya kelas dua seperti Ardika tersebar luas, itu adalah hal yang sangat memalukan bagi Keluarga Lukito.
Hal seperti ini bukanlah hal yang membanggakan untuk disebarluaskan.
“Cih!”
Tepat pada saat ini, tiba-tiba seorang anggota Keluarga Yendia mencibir dan berkata, “Kamu mau membohongi siapa? Kalau menantu pecundang Keluarga
Basagita itu bisa menghancurkan Kelab Gloris, aku akan memakan tinjaku di sini!”
“Sepertinya bajingan Keluarga Basagita ini hanya mengelabui kita untuk mengulur
waktu. Apa dia pikir benar-benar ada orang yang bisa menyelamatkannya? Haha…..
Anggota kedua keluarga itu langsung tertawa terbahak-bahak.
Mereka sama sekali tidak memercayai satu kata pun yang keluar dari mulut
Handoko..
avano
Sharon berkata dengan nada mempermainkan, “Handoko, jangan bermimpi ada
orang yang datang menyelamatkanmu. Hari ini, biarpun datang, dia juga nggak akan bisa menyelamatkanmu. Berani mematahkan kaki adikku, maka kamu
sudah pasti akan mati!”
“Biarkan bajingan ini berlutut di sini seharian dulu, lalu kita baru beri pelajaran.
padanya,” kata salah seorang anggota Keluarga Yendia.
Seorang bocah keluarga kaya kelas dua berani melukai anggota keluarga mereka,
sudah pasti cari mati.
Handoko mengatupkan giginya dengan rapat dan berlinang air mata.
Dia benar-benar sudah putus asa.
Tepat pada saat ini, seorang pelayan Keluarga Unima bergegas berlari ke arah mereka dengan terburu-buru.
Kemudian, dia berkata pada Sharon, “Nona, ada seseorang yang bernama Ardika sudah menerobos masuk dan meminta Keluarga Unima untuk menyerahkan Handoko padanya!”
Anggota kedua keluarga itu tertegun sejenak, lalu tertawa dingin.
“Nyali menantu pecundang Keluarga Basagita itu besar juga, ya. Berani sekali dia memerintahkan kita untuk menyerahkan Handoko padanya. Dia pikir dia siapa?!”
Sharon hanya mendengus dingin, lalu melambaikan tangannya kepada para pengawal Keluarga Unima.
“Kalian pergi menemuinya dan pastikan dia berlutut sepanjang jalan ke sini!”
Dia ingin mempermalukan Ardika.
Hanya dengan menyiksa Handoko saja masih belum cukup untuk melampiaskan
amarahnya karena kaki adiknya dipatahkan,
Dalam sekejap, beberapa pengawal itu langsung pergi menghampiri Ardika dengan
aura membunuh yang kuat.
“Ah
Namun, begitu sosok bayangan mereka menghilang di balik pintu, teriakan histeris langsung menggema di seluruh vila.
Kemudian, bagaikan layang-layang yang putus, mereka langsung terpental kembali
ke dalam dan menghantam/tanah dengan keras.
Saking kesakitannya, mereka hanya bisa menggeliat dan mengerang kesakitan di
tanah.
Begitu melihat kondisi menyedihkan beberapa pengawal itu, seluruh anggota
keluarga itu langsung terkejut bukan main. Mereka membuka mata mereka besar-
besar dan menatap ke arah pintu.
+15 RONUS
“Sharon, kamu pikir kamu siapa?! Berani sekali kamu memerintahkanku untuk
berlutut?!”
Sosok Ardika tanpa ekspresi sudah muncul di depan pintu.
Semua orang segera mengalihkan pandangan mereka ke belakang Ardika, tetapi mereka tidak menemukan seorang pun.
Ardika hanya datang seorang diri!
Dalam sekejap, amarah anggota kedua keluarga itu langsung meluap.Property © 2024 N0(v)elDrama.Org.
“Dasar menantu pecundang Keluarga Basagita! Berani sekali kamu menerobos
masuk ke wilayah kekuasaan Keluarga Unima dan memukuli pengawal Keluarga Unima. Cari mati, hah?!”
Semua orang langsung melampiaskan amarahnya.
Ardika sama sekali tidak memedulikan orang-orang yang seperti anjing yang
sedang menggonggong itu. Setelah mengamati sekeliling, dia langsung menemukan sosok bayangan Handoko yang sedang berlutut membelakanginya.
“Handoko, cepat bangun!”
Dia bergegas berjalan menghampiri adik iparnya dan menarik Handoko berdiri.
Melihat penyelamatnya sudah datang, Handoko tidak bisa menahan diri lagi dan langsung menangis dengan keras.
“Kak, akhirnya kamu datang menyelamatkanku juga. Mereka memaksaku berlutut
dan menampar wajahku!”
Melihat wajah adik iparnya sudah memerah dan membengkak, kilatan amarah langsung melintas di mata Ardika.
Dia menoleh dan berkata pada Sharon dengan dingin, “Suruh Desta keluar sekarang
juga!”
Desta adalah Kepala Keluarga Unima sekaligus kakek Sharon.
Mendengar Ardika langsung menyebut nama kakeknya dan memerintahkan kakeknya untuk keluar, Sharon langsung marah besar. “Kamu pikir kamu siapa?
Apa kamu pikir kamu berhak memerintah kakekku untuk menemuimu?! Cepat
berlutut dan tampar dirimu sendiri sebanyak seratus kali!”
“Coba kamu tanyakan pada Desta, apa dia berani memintaku berlutut padanya?”
Melihat anggota kedua keluarga itu tetap tidak bergerak, Ardika tahu mereka tidak akan membantunya memanggil Desta keluar.
Tiba-tiba, dia menoleh ke arah dalam vila, lalu berteriak dengan lantang dan keras,” Desta, aku adalah Ardika. Kalau kamu nggak ingin Keluarga Unima hancur, cepat
keluar sekarang juga!”