Menantu Pahlawan Negara

Bab 176



Bab 176 Vila Pelarum

“Ya.”

Ardika menganggukkan kepalanya. Dia sangat senang Luna bisa mengajukan

pertanyaan seperti ini.

Kalau dulu, Luna pasti tidak percaya dia memiliki kemampuan seperti ini.

Begitu mereka tiba di lantai bawah polisi, mereka mendapati di depan pintu hotel sudah dibatasi dengan garis polisi.

Ada banyak penduduk Kota Banyuli yang berkerumun di sana, serta para wartawan dengan berbagai perlengkapan mereka.

Saat ini, Jerico Tanu, wakil ketua Pasukan Khusus Serigala sedang menerima wawancara dari para wartawan.

“Kami berasal dari Pasukan Khusus Serigala Kota Banyuli. Sebelumnya dua orang anggota Korps Taring Harimau yang sedang menjalankan tugas melindungi atasan mereka di Hotel Bemollo diserang oleh komplotan penjahat di dalam hotel.”

“Atasan kami sangat memperhatikan kasus seperti ini, jadi beliau segera mengutus kami ke sini untuk memberantas semua komplotan penjahat di dalam hotel. Beberapa orang di antara mereka yang nggak kooperatif sudah ditembak mati di

tempat!”

Suara tepuk tangan yang meriah menggema di tempat tersebut, para penduduk kota. melontarkan pujian tanpa henti.

“Ah….

Sementara itu, Ardika yang masih tidak bisa keluar dari hotel tersentak. Kilatan kesakitan melintas di wajahnya.

“Huh, aku hampir saja tertipu olehmu lagi. Kamu bercanda lagi, ‘kan?”

Luna memutar matanya, lalu menarik kembali lengan rampingnya dari pinggang

Ardika.

“Kita benar-benar beruntung, kebetulan ada tokoh hebat yang berada di Hotel

Bemollo,” kata wanita cantik itu dengan senang. Akhirnya, dia sudah bisa menghela

napas lega.

Tadi, dia masih mengkhawatirkan bagaimana caranya mereka bisa memberi

penjelasan kepada Keluarga Hamdani karena Ardika sudah memukul Renaldi

sampai babak belur.

Melihat Renaldi dipukuli seperti ini, Keluarga Hamdani pasti tidak akan melepaskan

mereka.

Namun, sekarang Keluarga Hamdani tertimpa masalah besar di Hotel Bemollo.

Mereka pasti sedang pusing menangani masalah ini. Untuk sementara waktu,

mereka nggak akan bisa mencari perhitungan pada Ardika.

“Nona Luna, syukurlah Nona baik-baik saja!”

Saat ini, dua anak buah Romi baru berjalan keluar sambil mengusap-usap kepala

mereka. Begitu melihat Luna, mereka bergegas menghampirinya.

Kemudian, mereka mengalihkan pandangan mereka ke arah Ardika dan buru-buru

meminta maaf. “Tuan Ardika, kami minta maaf. Kami nggak melindungi Nona Luna dengan baik!”

Ardika melambaikan tangannya.

Dia sudah tahu detail kejadian ini, jadi dia tidak bisa menyalahkan mereka berdua.

“Ayo kita pergi.”

Karena tidak ingin tersorot kamera, Ardika menggandeng Luna dan keluar dari

pintu samping.

Di sana juga ada anggota pasukan khusus yang berjaga dengan ketat.

Luna baru saja hendak menghampiri mereka untuk menjelaskan kepada mereka,

tetapi kedua prajurit itu langsung memberi hormat kepada mereka dan membuka

jalan untuk mereka.

“Ardika, kenapa mobilmu diparkir sejauh itu?”

24

Setelah keluar dari Hotel Bemollo dan berjalan cukup jauh, Luna baru melihat mobil

Audi A4 milik keluarganya di sebuah lapangan terbuka.

Selain itu, ada beberapa penduduk yang berkerumun dan melihat mereka dengan ekspresi aneh, seolah-olah sedang membicarakan sesuatu.

“Tadi mesin mobil tiba-tiba mati di sini. Karena mengkhawatirkanmu, aku langsung

berlari ke hotel.”

Ardika hanya mengarang alasan dengan sembarangan.

Sebenarnya, sebelumnya dia naik helikopter tempur Pasukan Khusus Serigala di

sini.

Helikopter berhenti tepat di atap Hotel Bemollo.

Hanya saja, kalau dia memberi tahu Luna hal ini, wanita itu pasti tidak akan

memercayainya.

Kejadian di Hotel Bemollo langsung tersebar luas dengan cepat.

Berita itu langsung menggemparkan kalangan atas Kota Banyuli.

Pada hari yang sama, Kelab Gloris milik Keluarga Lukito dihancurkan, lalu Hotel

Bemollo milik Keluarga Hamdani tertimpa masalah besar.

Selain itu, Renaldi, Tuan Muda Keluarga Hamdani kini dalam kondisi koma!

Dua di antara tiga keluarga besar Kota Banyuli sudah tertimpa masalah! Sungguh

menakutkan!

Vila Pelarum terletak di pertengahan bukit di samping Danau Pelarum, lokasi ini

adalah lokasi yang strategis dan asri.

Tempat ini adalah vila pribadi milik salah satu dari tiga keluarga besar, yaitu milik Keluarga Hamdani.

Demi memperlancar perjalanan menuju ke pusat Kota Banyuli, Keluarga Hamdani

langsung membangun jalan tol yang terhubung langsung ke pusat kota. Kekayaan

keluarga ini sudah tidak perlu diragukan lagi.

Hari ini, suasana di Vila Pelarum sangat ramai.

Berbagai mobil mewah terus memasuki kompleks vila, sampai-sampai membuat

pandangan seolah kabur.Content is © 2024 NôvelDrama.Org.

Karena Renaldi yang merupakan Tuan Muda Keluarga Hamdani mengalami kejadian seperti ini, orang-orang kalangan atas di Kota Banyuli datang untuk

menjenguknya.

Dari sini saja sudah bisa terlihat betapa luasnya relasi yang dimiliki oleh keluarga besar ini, beserta dengan kekuasaan dan kekuatan mereka!

Perlahan-lahan, satu per satu tamu pergi meninggalkan kompleks vila tersebut. Pada akhirnya, hanya kepala keluarga dari tiga keluarga besar itu yang tersisa.

BIG SALE 1250 BONUS FREE FOR YOU!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.