Bab 631
Bab 631 Biar Kamu Tahu Apa Itu Pria Berkuasa
“Beberapa perusahaan seperti Grup Jelutong juga telah dieliminasi. Kudengar mereka menyinggung bos besar Vila Bistani dan langsung diusir.”
“Siapa bos besar ini, kok hebat sekali?”
“Siapa yang peduli? Itu nggak ada hubungannya dengan kita. Lelang lebih penting.”
Pada saat ini tempat yang bising itu tiba–tiba menjadi sunyi.
Karena ada beberapa orang yang masuk dengan begitu megah.
Pemimpinnya adalah Rocky.
Di belakangnya ada beberapa asisten wanitanya.
“Ah, Tuan Muda Rocky sudah datang. Kali ini keluarga kalian telah memperoleh banyak keuntungan!”
Sekelompok orang berkumpul dan mulai menyanjungnya. Published by Nôv'elD/rama.Org.
“Omong kosong, Keluarga Mahasura punya finansial yang kuat. Siapa yang bisa bersaing dengan kami
di tempat kecil seperti Kota Banyuli? Siapa yang berani bersaing dengan kami!?”
Rocky menjadi sangat sombong begitu membuka mulutnya.
Tatapannya tajam seolah sama sekali tidak menganggap serius beberapa orang di depannya.
Mereka yang menyanjung malah dipandang rendah seperti ini.
Perwakilan berbagai perusahaan tidak berani angkat bicara.
Mereka masih harus tetap tersenyum.
Rocky mendorong orang–orang ini menjauh dan berjalan lurus menuju ke arah Ardika.
Perwakilan perusahaan memikirkan dendam antara Ardika dan Keluarga Mahasura dari ibu kota
provinsi, kemudian langsung mengetahui ada sesuatu yang menarik untuk disaksikan.
“Ardika, kudengar kamu menghabiskan 4 triliun untuk membeli Vila Bistani?”
Rocky menatap Ardika sambil tersenyum.
Tiba–tiba terjadi keributan di tempat tersebut.
123
Serangkaian pandangan terkejut tertuju pada Ardika.
Mereka tidak ada di restoran sebelumnya, jadi mereka tidak tahu Ardika adalah bos besar yang telah membeli Vila Bistani.
“Apa urusannya denganmu?”
Ardika duduk di sebelah Luna tanpa bangun dan sama sekali tidak ingin memedulikannya.
“Empat triliun. Mungkin uang yang dibayarkan tiga keluarga besar kepada Grup Bintang Darma telah habis. Pantas saja hari ini Grup Bintang Darma nggak datang untuk mengikuti lelang.”
Rocky berkata sambil tersenyum sinis, “Kamu benar–benar pintar. Padahal kamu bisa membeli beberapa properti dari tiga keluarga besar dengan 4 triliun dan pinjaman, tapi kamu malah membeli
Vila Bistani yang nggak ada nilainya.”
Rocky mengira Vila Bistani dibeli oleh Grup Bintang Darma.
Akan tetapi, dia tidak tahu.
Grup Bintang Darma tidak datang mengikuti lelang karena tidak tertarik dengan properti yang dilelang
hari ini.
Strategi pengembangan Elsy untuk Grup Bintang Darma adalah terus mengembangkan biofarmasi serta pengembangan energi baru.
Yang lainnya tidak termasuk dalam perhitungan.
Setelah mendengar ini, keraguan Luna lenyap.
Ternyata Vila Bistani dibeli oleh Grup Bintang Darma.
“Aku membelikannya untuk istriku dan aku senang melakukannya.”
Ardika terlalu malas menjelaskan kesalahpahaman Rocky.
Luna diam–diam memelototinya.
Orang ini membual lagi.
Akan tetapi, di depan orang luar, dia akan menyelamatkan muka Ardika dan tidak mengatakan apa– apa.
Rocky merasa sangat tidak nyaman saat melihat Ardika terus memasang wajah datar dalam
menghadapi ejekannya.
Dia mendengus dan menoleh ke arah Luna, “Dik, saat pertemuan agensi terakhir kali aku sudah memintamu untuk menceraikan Ardika dan ikut aku, bagaimana?”
“Rocky, kamu mau cari mati, ya!?”
Ardika tiba–tiba menengadahkan kepalanya.
Kesabaran seseorang masih akan habis kalau terus diprovokasi.
Ardika nyaris ingin langsung bertindak dan membunuh Rocky dengan telapak tangannya.
“Ardika, jangan gegabah!”
Luna tahu Ardika akan menyerang dengan kejam dan tidak kenal ampun, jadi dia bergegas menahannya.
Takutnya dia akan mendapat masalah besar lagi.
Ardika mengurungkan niat membunuhnya.
“Ardika, andai saja kekuatanmu sukup sebanding dengan mulutmu.”
Rocky tidak tahu dia baru saja lolos dari kematian dan mencibir.
Dia menatap Luna dengan tatapan membara.
“Dik, pikirkanlah baik-baik. Sebagai seorang wanita, kamu harus menikah dengan pria berkuasa sepertiku. Apa gunanya menikah dengan pecundang?”
“Kalau kamu nggak percaya padaku, aku akan memberitahumu apa itu pria berkuasa setelah acara
lelang dimulai!”