Menantu Pahlawan Negara

Bab 190



Bab 190 Aku Tidak Setuju Kamu Menjadi Pemilik Baru

Luna langsung membelalak kaget.

Dia sangat terkejut kakeknya bisa melakukan tindakan tidak tahu malu seperti itu.

Dulu, kakeknya sangat waspada padanya dan tidak ingin dirinya memegang kendali atas perusahaan. Selama ini, walaupun jabatan manajer umum perusahaan kosong. kakeknya juga tidak bersedia menyerahkan jabatan itu padanya.

Di saat Grup Agung Makmur sudah hampir hancur, kakeknya menyerahkan perusahaan itu secara paksa padanya agar dia yang memikul semua tanggung jawab dan menghadapi semua masalah.

Bahkan Ardika juga menjadi wali hukum beberapa anak perusahaan!

Seorang pria yang tidak memiliki pekerjaan apa pun langsung berubah menjadi seorang bos besar dengan aset miliaran.

Apa ada tindakan yang lebih memalukan dari ini?

Kakek, kapan kalian mengambil KTP Ardika dan melakukan semua hal ini? Apa dia sudah menyetujuinya?!” tanya Luna dengan marah.

Tuan Besar Basagita mendengus dan berkata dengan kesal, “Jangan lupa, idiot itu sudah makan dan minum dengan gratis di Keluarga Basagita. Tanpa adanya Keluarga Basagita yang memeliharanya, dia sudah lama mati. Apa aku memerlukan persetujuannya untuk melakukan sesuatu?”

Luna menarik napas dalam-dalam.

Dia tahu kakeknya dan yang lainnya sudah melakukan persiapan matang, jadi dia tidak bisa menghentikan mereka untuk menjual Vila Cakrawala lagi.

Dia berkata, “Kalau begitu, tolong Kakek transfer 400 miliar ke rekening perusahaan. Sekarang pinjaman sedang terputus, kebetulan dengan uang 400 miliar ini perusahaan bisa bertahan selama beberapa waktu.”

“Nggak bisa. Kamu harus menangani masalah perusahaan sendiri. Aku nggak akan menyerahkan 400 miliar ini kepadamu!”

Tuan Besar Basagita langsung memutuskan sambungan telepon.

Setelah menyinggung tiga keluarga besar, sudah dipastikan Grup Agung Makmur

akan hancur, jadi tidak ada gunanya lagi menginvestasikan 400 miliar ke

perusahaan yang sudah hampir hancur.

Sekarang semua anggota Keluarga Basagita sedang sibuk memutuskan hubungan

dengan Grup Agung Makmur agar tidak terseret masalah.

Uang sebesar 400 miliar ini adalah harapan terakhir Keluarga Basagita untuk

mempertahankan harga diri mereka.

Adapun mengenai kondisi Luna sekeluarga, mereka sama sekali tidak peduli.

“Saat ada keuntungan, mereka berebutan dengan cepat. Sekarang Grup Agung

Makmur sudah hampir hancur, mereka semua sibuk memutuskan hubungan

dengan Grup Agung Makmur. Kenapa aku bisa punya keluarga seperti mereka?!”

Saking kesal dan marahnya, Luna sudah meneteskan air mata.

Kalau anggota Keluarga Basagita tidak pernah kompak seperti ini, mereka tidak mungkin bisa menjadi keluarga besar yang berkuasa.

Ardika merangkul lengan istrinya dan menghiburnya, “Sayang, jangan putus asa.

Aku merasa ini adalah kesempatanmu untuk memegang kendali penuh atas Grup

Agung Makmur.”

Karena Keluarga Basagita sudah menyerahkan Grup Agung Makmur secara

sukarela, maka dia akan mewakili istrinya menerima perusahaan itu.

Dia akan memberi anggota Keluarga Basagita sebuah kejutan besar!Nôvel(D)rama.Org's content.

“Nona Luna, sekarang kamu sudah percaya Vila Cakrawala sudah kami beli, ‘kan?

Kalau begitu, cepat pindah dari sini. Aku, pemilik baru vila ini akan segera tinggal di

sini!” kata Helmi dengan arogan.

Sebenarnya, secara hukum dia masih belum bisa dianggap sebagai pemilik baru Vila

Cakrawala.

Vila Cakrawala hanya dibekukan. Selain itu, transaksi antara pria paruh baya gemuk

itu dengan Keluarga Basagita dilakukan secara pribadi. Jadi, dia belum.

© +15 BONUS

mendapatkan hak kepemilikan atas Vila Cakrawala.

Namun, dia tidak peduli.

Lagi pula, cepat atau lambat prosedur pengalihan aset ini akan terselesaikan.

Dia sudah tidak sabar ingin pindah dan tinggal di Vila Cakrawala.

Vila mewah sebesar dua triliun adalah tempat tinggal idaman semua keluarga besar. Kali ini, dia berhasil mendapatkannya dengan bekerja sama dengan Diego, kakaknya.

“Pindah ke sini? Apa aku sudah menyetujuinya?”

Tiba-tiba, Ardika mencibir, lalu mengeluarkan ponselnya dan berkata, “Kirim beberapa orang ke sini dan singkirkan orang-orang yang berada di depan gerbang rumahku ini sekarang juga!”

Helmi menatap Ardika dengan tatapan meremehkan dan berkata, “Kamu pikir kamu

siapa? Aku mau tinggal di sini masih perlu persetujuan darimu? Sungguh konyol

Begitu dia selesai berbicara, tiba-tiba ada beberapa orang yang mengenakan setelan

prajurit muncul di hadapannya.

“Anggota Korps Taring Harimau!”

Helmi langsung mengenali identitas prajurit-prajurit itu..

Tiba-tiba, dia teringat satu hal. Menurut rumor yang beredar, Draco, komandan tim

tempur Kota Banyuli juga membeli vila mewah di sini, bersebelahan dengan vila ini.

Sebelumnya, karena

diusir dari sini.

mengganggu komandan itu, Jinto sang kepala preman juga

Melihat para prajurit itu menerjang ke arahnya dan anak buahnya, Helmi buru-buru

berteriak dengan keras, “Eh, aku adalah pemilik baru Vila Cakrawala. Aku adalah

tetangga baru Komandan Draco…. Ah!”

“Bam!”

Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, seseorang sudah menghantam

wajahnya dengan gagang pistol.

Η

Ketua kelompok prajurit itu berkata dengan dingin, “Kamu nggak memenuhi

kualifikasi menjadi tetangga komandan kami!”

GET IT

BIO SALE 1250 BONUS FREE FOR YOU!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.